Kepemimpinan Berdasarkan Ajaran Tasawuf

Nama               : Hurrin Ainin
NIM                 : 20170703022079
No.Presensi      : 26
Prodi/Kelas      : Perbankan Syari’ah/D
Jurusan                        : Ekonomi dan Bisnis Islam



Kepemimpinan Berdasarkan Ajaran Tasawuf

Kepemimpinan berdasarkan tasawuf adalah kepemimpinan yang didasarkan pada ajaran yang berasal dari Allah, yang diturunkan pada Rasul-Nya, yaitu Al-qur'an dan Hadist dah lebih kepada Allah.
Pada jaman Rasulullah para pemimpin melaksanakan tugas_tugasnya dengan benar dan mengikuti peraturan agama dan tasawuf. Namun, adakah kepemimpin pada saat ini yang berdasarkan tasawuf?
Seperti yang kita ketahui pada saat ini, yang marak terjadi di masyarakat. Bahwa,  kepemimpinan-kepemimpinan yang berdasarkan tasawuf itu minim, bahkan bisa dikatakan tidak ada. Karena seperti yang kita ketahui, pemimpin-pemimpin saat ini banyak melakukan suatu perbuatan yang bersifat merugikan masyarakat tentunya. Tapi yang perlu kita ketahui bahwa dia yang melakukan perbuatan yang dilarang oleh al-quran dan al-hadits itu tidak akan menjadi pemimpin jika tidak dipilih oleh masyarakat. Kenapa iya bisa jadi pemimpin? Karena pada saat kampanye berlangsung, para pemimpin yang memberikan janji-janji untuk menyejahterakan masyarakat, selain itu tidak hanya janji tapi uang atau sembako yang lainnya (sogokan) yang ikut di berikan kepada masyarakat pada saat kampanye.
Hal yang seperti itu seharusnya kita perhatikan, kejadian-kejadian yang seperti itu yang harusnya menjadi perhatian. Yang harus kita perbaiki dari pemikiran masyarakat yang seperti itu, kesejahteraan yang harusnya bertahan lama di kehidupan masyarakat malah tidak didapatkan sama sekali oleh masyarakat, dikarenakan pemimpinnya korupsi(kesalahan memilih pemimpin). Dari situ yang harus kita sampaikan pada masyarakat, bahwa pemimpin itu dipilih berdasarkan kebijaksanaannya bukan berdasarkan uang dan barang yang didapat pada saat kampanye.
Dan untuk kritik pada kepemimpinan saat ini, tentunya kritik pada masyarakat muslim khususnya, pendidikan agama islam haruslah ditanamkan mulai sejak kecil, karena jika pendidikan agama islam di tanamkan mulai sejak kecil, maka untuk melakukan hal-hal yang menyimpang kemungkinannya kecil. Dan jika pun menjadi seorang pemimpin, maka untuk melakukan hal-hal yang akan merugikan masyarakat(termasuk korupsi) kemungkinan kecil untuk melakukannya, karena di dalam hatinya sudah tertanam nilai-nilai keislamannya. Dan untuk masyarakatpun jika pendidikan agama sudah tertanam sejak kecil, maka untuk memilih pemimpin seperti yang telah dijelaskan diatas yang akan menyebabkan banyak kerugian, kemungkinan besar tidak akan terjadi. Karena jika pendidikan agama islam itu sudah di hati masyarakat tentunya tidak akan terpengaruh dengan uang, sembako, dan lainnnya. Yang di bagikan pada saat kampanye.

Kepemimpinan atau seorang pemimpin yang didalam hatinya sudah tertanamya nilai-nilai agama sejak kecil, mulai dari pendidikan agama yang dasar ke yang lebih tinggi. maka kemungkinan kecil untuk melakukan hal-hal yang menyimpang. Karena dalam hatinya, dan dalam hidupnya semua yang dilakukannya hanyalah untuk Allah semata. Yang tak lain dan tak bukan untuk tujuan akhiratnya. Seluruh hidupnya yang semata-mata untuk memgabdikan dirinya pada Allah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TASAWUF FALSAFI : KONSEP DAN TOKOHNYA

TASAWWUF IRFANI KONSEP DAN TOKOHNYA

TASAWUF DI INDONESIA DAN TOKOHNYA MAKALAH