TERKIKISNYA TASAWUF DALAM KEMAJUAN ZAMAN

Nama   :   Alif Fitrah Fajriadi
NIM    :   20170703021025
Kelas   :   Perbankan syariah (PBS D)
Makul   :   Ahlak Tasawuf

TERKIKISNYA TASAWUF DALAM KEMAJUAN ZAMAN

     Pada dasarnya, tasawuf ialah membersihkan diri dari segala sesuatu yang mengganggu jiwa manusia termasuk hawa nafsu manusia terhadap kenikmatan duniawi / jaman modern ini. Tasawuf merupakan cara untuk mensucikan jiwa manusia dari sifat-sifat yang jelek, merupakan cara untuk menghiasi  jiwa dengan sifat-sifat yang baik, dan merupakan cara untuk menempuh, berjalan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
     Tasawuf pada zaman sekarang dengan zaman dahulu sanagatlah berbanding terbalik. Hal ini tidak luput dari era kemajuan zaman (modernisasi) yang sedang kita hadapi saat ini,yang dimana salah satu contoh kemajuan zaman yakni, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesatnya. Memang pada satu sisi ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan banyak kemajuan bagi umat manusia salah satunya yaitu membuat manusia berilmu dan memiliki banyak keterampilan.
     Namun di sisi lain, ilmu pengetahuan dan teknologi ini juga membawa dampak atau  masalah bagagi manusia, salah satunya adalah manusia dapat bahkan mudah terperdaya  terhadap duniawi dan materialisti dan juga dapat membuat akhalak seseorang terkikis secara perlahan tapi pasti. Mengapa demikian karena pelan tapi pasti mereka akan berlomba lomba ingin kenyaman duniawi dan kekayaan semata tersebut atau hanya bermegeh megehan didunia ini. Karena bermegah megahan ini maka mereka lupa dengan apa yang semestinya menjadi kewajibannya sebagai hamba Allah SWT.
Sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT dalam firmannya pada surat At-Takasur ayat 1 sampai 8 yang bunyinya atinya;
" bermegah megahan telah melalaikanmu, sampai kamu kedalam kubur, sekali kali tidak!kelak kamu akan mengetahui ( akibat perbuatanmu itu ), kemudian sekali kali tidak!kelak akan kamu ketahui, sesekali tidak!sekiranya kamu mengetahui dengan pasti, niscaya kamu akan benar benar melihat Neraka Jahim, kemudian kamu akan benar benar melihatnya dengan mata kepala sendiri, kemudian kamu benar benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah didunia itu). "
     Dalam penjelasan ayat diatas dijelaskan bahwasannya manusia dilarang untuk bermegah megahan karena bermegah megahan akan membuatmu lalai dalam segala hal sampai kealam kubur, dan Allah telah menjelaskan apa dampak dari kelalalaian atao dampak dari sifat bermegah megahanmu itu sampai berulang ulang kali dan Allah menunjukkan kepadamu sendiri yang sudah kamu lalaikan dan kamu memperlihatkannya didepan mata kepala orang yang lalai, dan kelak orang orang yang lalai akan ditanyakan apa kewajibannya dan kelalaiannya dalam segi kenikmatan yang bermegah megahan tersebut.
         Jadi dapat disimpulkan bahwasannya kita sebagai mahluk ciptaan Allah SWT. Harus bisa memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk baki kita sendiri yakni dengan cara   Sepantasnya, yaitu kiita harus bisa mencontoh kepada masa Nabi Muhammad SAW dulu, yang dimana pada kala itu pengikut Nabi sangat mengutamakan atau memprioritaskan kepentingan akhirat sampai mereka berlomba-lomba untuk mencari kebaikan agar kelak di akhirat nanti bisa mendapatkan balasan yang baik atau setimpal. Untuk menghindari terkikisnya tasawuf dalam menghadapi kemajuan Zaman dan agar tasawuf tidak semakin menipis pada setiap jiwa dan ahalak manusia, manusia diwajibkan dan dianjurkan untuk memahami diri sendiri, jika manusia sudah tahu akan dirinya sendiri, maka ia akan tahu apa kewajiban kepada Tuhannya. Dengan mengetahui atao memahami diri sendiri dan kewajiban kepada terhadap Tuhannya, Ahlaq setiap manusia tidak akan terkikis dalam kemajuan zaman ini sehingga selain mendapat kebahagiaan dunia, manusia juga akan mendapatkan kebahagiaan yang kekal di akhirat kelak.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TASAWUF FALSAFI : KONSEP DAN TOKOHNYA

TASAWWUF IRFANI KONSEP DAN TOKOHNYA

TASAWUF DI INDONESIA DAN TOKOHNYA MAKALAH