PERAN PENTING MAHASISWA DALAM MENERAPKAN AJARAN TASAWUF DI DUNIA POLITIK
Nama:
Muhammad Samhari
|
Nim:
20170703021144
|
Absen:
17
|
Kelas:
Pbs D
|
Prodi:
Perbankan Syari’ah
|
Matkul:
Akhlak Tasawuf
|
PERAN
PENTING MAHASISWA DALAM MENERAPKAN AJARAN TASAWUF DI DUNIA POLITIK
Sufi
merupakan awal mula bentuk dari tasawuf yang berarti membersihkan. Hal ini saya
dapat menjabarkan bahwa seseorang yang berpengang teguh pada ajaran Tasawuf
adalah seseorang yang mendekatkan diri kepada Allah, dan seseorang yang
berpegang teguh pada ajaran Tasawuf itu sendiri sudah berkesinambungan
dengannya, sehingga mereka tidak memfokuskan diri dalam urusan duniawi, karna
dunia bagi mereka hanyalah tetesan air mata yang berjatuhan di sekeliling pipi,
sedangkan kehidupan akhirat bagi mereka merupakan tempat selama-selamanya untuk
berteduh.
Bukan hal yang mustahil
bagi orang yang berpengang teguh pada ajaran Tasawuf meninggalkan
segala-galanya dalam kehidupan dunia yang fana ini, namun seseorang yang
berpegang teguh pada ajaran Tasawuf jugak dapat bercocok tanam dalam hal
berpolitik, karna saya dapat mengambil pedoman dari zaman Rosulullah SAW dan
para sahabatnya yang bercocok tanam cara mengenai suatu hal dalam berpolitik.
Karena Rasullah SAW sebelum menyebar luaskan Islam di tanah yang suci yakni
Mekkatul Mukharramah Rasulullah sudah menjadi ketua dalam urusan berpolitik
ditanah Madinatul Munawwarah pada zamannya, sehingga turun-temurunlah kepada
para sahabat-sahabatnya yang senantiasa dipercaya oleh Rasulullah SAW untuk
meneruskan kepemimpinannya dalam berpolitik, menegakkan kebenaran dan lain
sebagainya.
Dan lain halnya
sebagaimana dengan kehidupan pada saat ini, dimana orang berbondong-bondong
mengejar urusan duniawi yang penuh ke fanaan ini dan urusan akhirat tidak lagi
di utamakan bagi mereka, tak menentukan dia seorang Kyai, Ustad, ataupun
seorang petani semuanya berbondong-bondong dalam mengejar urusan duniawi,
dimana bagi mereka derajatlah yang diutamakan, sedangkan kehidupan akhirat bagi
mereka hal yang akan dapat mencegah bagi kesuksesan mereka, maka hal seperti
inilah sebagai Mahasiswa yang akademis, harus berperan sebagai Mahasiswa yang
kritis dengan menghapus yang disebut Mani Politik, karna hal seperti yang
diatas sebagai penghancur bagi keimanan seseorang di zaman yang saat ini tidak
seperti apa yang telah diterapkan oleh Rasulullah SAW dan para
sahabat-sahabatnya, mari kita tunjukkan kepada seluruh dunia, bahwa kita
sebagai Mahasiswa akan turun sebagai Agent Of Change, sosial control, iron stok, moral force, dan berperan sebagai
control politik. Dengan kita berperan sebagaimana yang telah realisasikan
diatas maka kita sebagai Mahasiswa bisa dikatakan penerus para ambiya’
wasshuhada’ wasshalihin. Namun sebaliknya jika hal diatas kita amburadulkan
maka kita tidak bisa disebut sebagai pewaris para ambiya’ wasshuhada’
wasshalihin. Namun kita akan disebut sebagai ujung tombak dari
kerusakan-kerusakan perjuangannya.
Komentar
Posting Komentar