Penerapan Akhlaq Tasawuf Dalam Kehidupan Sehari-hari
Nama :
Indriyani
NIM :
20170703022089
No.Presensi :
27
Prodi/Kelas :
Perbankan Syari’ah/D
Jurusan :
Ekonomi dan Bisnis Islam
Penerapan
Akhlaq Tasawuf Dalam Kehidupan
Sehari-hari
Seiring
kemajuan ilmu dan tekhnologi, masyarakat umumnya pada kalangan anak-anak yang
masih berusia lanjut (bersekolah) dituntut untuk siap dalam menghadapi kemajuan
zaman karena manusia selalu mengalami perubahan. Hal itu terjadi akibat
banyaknya tuntutan dan keinginan, baik dari lingkungan maupun dari pihak luar.
Semakin besar tuntutan dan keinginan tersebut, maka semakin besar pula
perubahan watak yang dimiliki seseorang, sehingga membawa seseorang kepada
kehidupan sosial yang bisa berdampak positif dan negative. Dalam dampak
positifnya seperti perkembangan tekhnologi semakin cepat, peningkatan dibidang
ekonomi dan peningkatan di bidang pendidikan. Dalam dampak negatifnya seperti
halnya perubahan watak seseorang yang penuh dengan kekerasan, kekejaman, dan
ketidak terkontolnya akhlak-akhlak baik. Dari dampak negative tersebut tasawuf
dalam segi akhlak nya sangat diperlukan karena akhlak itu sendiri akan
memberikan dampak dan perubahan bagi kehidupan sehari-hari terutama untuk
pribadi dan masyarakat.
Ajaran
tasawuf merupakan ajaran yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup
sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu bersikap yang mulia.
Nilai-nilai akhlak tasawuf yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya seperti zuhud, qanaah, ridho, sabar, tawakal dan mensyukuri
atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Zuhud,
yaitu orang yang tidak merasa senang dengan berlimpah ruahnya harta
dan tidak merasa susah dengan kehilangannya. Artinya, kita bisa melakukan
nilai-nilai zuhud dengan bentuk kesederhanaan kita dalam kehidupan sehari-hari.
Qanaah, merupakan suatu perilaku nilai-nilai tasawuf yang begitu penting
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang apa yang kita inginkan
tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Apalagi kita sebagai manusia yang
hanya bisa menggerutu. Disinilah qanaah diperlukan, sifat menerima takdir Allah
dengan lapang dada, itulah qanaah yang perlu kita terapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Ridho, yang artinya rela, suka dan senang. Dalam hal ini
kita sebagai manusia biasa harus mampu melakukan ridho dengan penerimaan atas
qada dan qadar Allah bukan malah menentangnya,. Sabar, yang berarti
tabah hati, menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak
Allah, tetapi tetap tenang ketika mendapatkan cobaan. Dalam kehidupan
sehari-hari yang namanya cobaan pasti akan datang dengan silih berganti tanpa
harus diminta dan dicari. Tetapi terkadang cobaan yang datang untuk kita adalah
buah untuk melihat sejauh mana kesabarannya atau melatih sikap sabar yang ada
pada diri kita sendiri. Jadi, sikap sabar ini begitu sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari dan harus benar-benar di terapkan. Tawakal, perasaan
dari seorang mu’min dalam memandang alam, bahwa apa yang terdapat didalamnya
tidak akan luput dari kuasa Allah. Pada hakikatnya, sebelum bentuk ketawakalan
itu muncul, hal yang pertama kita lalui adalah Ikhtiar. Dimana ikhtiar
merupakan proses yang dilakukan semaksimal mungkin dengan fisik dan raga (berusaha
sambil berdo’a). Namun dalam keseharian kita terkadang sering terlihat kekeliruan
akan hal seperti ini. Banyak terkadang dari mereka yang berusaha sekuat tenaga
untuk mendapatkan sesuatu, tanpa melakukan proses tawakal. Inilah yang membuat
kita jarang menganggap semua yang dihasilkan hanya atas kerja keras pribadi,
bukan bantuan atau campur tangan allah SWT. Syukur, mensyukuri semua
nikmat dari Allah SWT. Bisa dilakukan dengan 3 hal, yaitu pertama, meliputi
keyakinan bahwa nikmat yang ada hanyalah dari Allah semata. yang kedua, secara
lisan yang berupa ucapan Alhamdulillah dan yang ketiga, syukur dengan jasmani
dimana perwujudannya dilakukan dengan mempergunakan setiap anggota tubuhnya,
yang telah di karuniai sebuah kesehatkan oleh Allah dan yang telah diciptakan
dengan bentuk yang sangat baik.
Dengan
perbuatan-perbuatan tersebut bisa mendidik anak-anak untuk menghadapi tantangan
dan untuk mendidik kematangan akhlak kedewasaan pola pikir anak-anak dalam
mencegah fenomena zaman yang serba diwarnai tindakan-tindakan amoral.
Dalam
ajaran tasawuf, semua nilai-nilai akhlak tasawuf harus bisa diterapkan dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan diterapkannya
perbuatan-perbuatan tersebut maka kehidupan kita akan lebih terarah dan lebih
dekat kepada Allah SWT.
Komentar
Posting Komentar